Ha….. Ha…. Ha
Di sebuah ruang tunggu rumah sakit bersalin, ada empat orang suami yang sedang menunggui istrinya masing-masing yang masih dalam proses melahirkan anak-anak mereka. Perasaan cemas, was-was bercampur bahagia terlihat di raut wajah mereka. Maklumlah, bagi keempat suami tersebut, ini merupakan proses kelahiran anak mereka yang pertama.
Setelah meninggu hampir satu jam, seorang suster keluar sambil berkata, ” Suami ibu Ani … ” , “ Ya, saya suster suaminya, ” dengan perasaan campur –aduk, laki-laki ini menunggu kata-kata berikutnya dari suster.
“Selamat ya, pak, istri Bapak melahirkan anak kembar, perempuan, cantik-cantik. “Yes! Syukurlah … Berarti pas betul dengan kondisi tempat saya berkerja selama ini.”
“ Lho, memangnya kenapa,pak ,apa hubungannya dengan tempat kerja bapak?” tanya salah seorang bapak. “ Oh ya, saya sudah lama berkerja di perusahaan Dua Putri Dewi, berarti
Tidak berapa lama, suster keluar lagi dan berkata, “ Suami Ibu Betty …” “Ya, suster, saya suaminya, bagaimana istri dan anak saya, suster?”
“ Istri Bapak harus banyak istirahat, karena istri bapak melahirkan anak kembar tiga, semuanya laki-laki, selamat ya, pak,” kata suster. Suami Ibu Betty pun bersyukur dan berkata, “ Terimakasih ya, suster, berarti pas benar dengan kondisi tempat saya berkerja selama ini.
“ Lho, memang bapak berkerja di mana?” Tanya seoprang bapak disitu. “ Saya sudah sepuluh tahun lebih berkerja di Perusahaan Tiga Pilar Utama, berarti
Setengah jam kemudian, suster keluar dan menanyakan, “ Siapa suami dari Ibu Cathy?” “ Ya, suster, saya suaminya,” jawab suami Ibu Cathy.
“ Wah, Pak, istri Bapak harus beristirahat total, karena telah berjuang untuk melahirkan anak kembar empat. Walaupun demikian istri bapak sehat, demikian juga anak-anak Bapak … Selamat ya, pak,” kata suster itu. “ Terima kasih, suster, terima kasih, suster …!” kata sang suami. Dan ia pun sambil bersyukur melanjutkan perkataanya dengan antusias, “ Luar biasa! Luar biasa! Memang pas dengan tempat dimana saya berkerja.”
Salah seorang bapak yang ada disitu bertanya, “ Memang Bapak berkerja di mana?” “ Saya berkerja di perusahaan Empat Sekawan.”
Saat ia mengatakan berkerja di perusahaan Empat Sekawan, tiba-tiba bapak terakhir yang menunggui istrinya melahirkan jatuh PINGSAN. Setelah diperiksa, mengapa ia jatuh pingsan, ternyata karena ia berkerja di perusahaan Seven Up.